Sejarah Fotografi
Kata
fotografi berasal dari bahasa Yunani, φωτο (foto=sinar) dan γραφία (grafia),
menggambar menggunakan sinar, segala proses, kegiatan, dan penciptaan karya
seni, berupa gambar diam (still picture) maupun bergerak (moving picture),
melalui perekaman radiasi sinar pada media yang sensitif terhadap sinar.
Istilah fotografi sendiri mulai populer setelah diperkenalkan oleh astronom
sekaligus matematikawan, dan ahli kimia dari Inggris pada tahun 1839, yang
bereksperiman dalam bidang “fotografi”, Sir John Frederick William Herschel.
Dasar
pemikiran tentang adanya bayangan yang mempunyai bentuk, maupun warna sesuai,
atau sangat mendekati aslinya telah diamati oleh filsuf Yunani Aristoteles (384
SM – 322 SM) pada bayangan yang dihasilkan oleh celah kecil di bawah pepohonan.
Pengamatan tersebut menjadi dasar pembuatan pinhole camera,
oleh filsuf China, Mo-Zi/Mo-Ti/Mo-Chi (470 SM - 390 SM).
note: huruf
latin hasil penulisan dari huruf China, jepang, dan Korea tidak terlampau
penting presisinya, selama pengucapannya benar.
Pinhole
Camera merupakan cikal bakal kamera Obscura, Jenis kamera
tersebut dibuat pertama kali oleh filsuf Arab Persia Abu Ali Al-Hasan Ibn
al-Haitham/al-Hazen (965 M - 1039 M).
Perkembangan
fotografi tidak lepas dari berbagai penemuan bersifat teknis, antara lain:
- Albertus
Magnus (1193/1206-1280) menemukan (discovered) perak nitrat.
- Georges
Fabricius (1516-1571) menemukan perak klorida.
- Daniel
Barbaro described pada tahun 1568 memperkenalkan diafragma/aperture/iris.
- Wilhelm
Homberg pada tahun 1694 menemukan bahwa beberapa macam bahan kimia akan
berubah menjadi gelap setelah terkena sinar.
- Foto
permanen pertama dibuat pada tahun 1825 oleh penemu (inventor) Perancis, Joseph
Nicéphore Niépce, yang merekam gambar pada keping logam pewter berlapis
bitumen (salah satu derivat minyak bumi). Bitumen akan
mengeras bila terkena sinar, lalu bagian yang tidak mengeras dilarutkan
menghasilkan relief yang bisa di-lumuri tinta untuk dipindahkan ke
kertas. Niépce menyempurnakan penemuannya dengan mengubah bahan peka
cahayanya berdasar hasil penelitian Johann Heinrich Schultz (1724)
berupa campuran perak dan kapur. Bahan tersbut berubah gelap saat
terkena sinar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar